Rabu, 30 September 2015

Macam Macam Kecemasan

MACAM-MACAM KECEMASAN


 
Gangguan kecemasan dapat muncul dalam berapa bentuk gangguan kecemasan antara lain, Generalized Anxiety Disoder, Agorafobia, Fobia khusus (Tell,2010), Separation Anxiety (Herbert,2006),  Obsesif-Kompulsif (Eisner dkk,2009). Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang hampir dialami tiap orang dan semua umur (Herbert, 2006) penjelasan mengenai gangguan tersebut diperjelas Sani (2012) yang mengatakan kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk  antara lain
a.      Gangguan panik
Serangan tidak dapat diduga muncul dalam bentuk kecemasan akut, yang berlangsung selama 10 menit. Kepanikan merupakan episode kecemasan ekstrem dalam merespon suatu ancaman nyata. Kepanikan memperlihatkan gejala : palpitasi, keluhan sakit di dada, berkeringat, demam, nafas pendek, nausea, sakit kepala atau perasaan aneh dan takut kehilangan pengawasan pada dirinya. Misalnya Phobia (bentuk ketakutan terhadap objek atau situasi tertentu/spesifik, sering dsertai dengan gejala-gejala kecemasan ekstrem).

Istilah “panik” berasal dari kata Pan, dewa Yunani yang setengah Ripnusia setengah hantu dan tinggal dipegunungan dan hutan, tetapi perilakunya sulit diduga. Biasanya serangan panic berhubungan dengan penghindaran. Jika penghindarannya berat, disebut dengan panic dengan penghindaran fobik berlebihan (agorafobia).
b.      Gangguan Fobia
Gambaran utama mengenai gangguan fobia adalah ketakutan yang menetap dan tidak rasional  terhadap suatu objek, aktivitas atau situasi spesifik yang menimbulkan suatu keinginan untuk menghindari objek, aktivitas atau situasi tersebut (stimulus fobik). Pasien fobia sering dijumpai pada kasus-kasus neurosis. Pada pasien fobia sering dijumpai suasana emosi yang komplek disertai dengan rasa cemas. Secara psikologis factor yang memyebabkan rasa cemas tersebut bisa didapat dari lingkungan luar dan pasien tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya, dan merasa kebingungan serta mengalami kesulitan memusatkan perhatian.
Gangguan fobia dibagi dalam tiga tipe antara lain.
1)      Agorafobia (bentuk yang paling berat pervasive/meresap)
Kekhawatiran pada suatu tempat atau situasi tertentu (misalnya tempat ramai, dipasar atau tempat umum) karena merasa sulit untuk berlindung dan merasa dirinya tidak berdaya. Ketakutan ini menyebabkan penderita makin lama semakin mengisolasi dirinya sehingga tidak mau melakukan perjalanan atau selalu membutuhkan pendamping.
Agrofobia dengan serangan panik, dapat diterangkan sebagai berikut.
a)      Individu mempunyai ketakutan yang hebat terhadap situasi berada sendirian atau tempat umum, dimana dia akan sulit melarikan diri atau tempat yang tidak ada pertolongan apabila datang serangan mendadak berupa perasaan tidak berdaya, seperti misalnya berada di antara orang banyak dalam terowongan, atau diatas jembatan.
b)      Aktivitas yang biasa dilakukannya makin sempit dan ahkirnya ketakutan atau tingkah laku menghindar menguasai hidup individu
c)      Tidak disebabkan oleh episode Depresi Berat, Gangguan Obsesif-Kompulsif, Gangguan Kepribadian Paranoid, atau Skizoprenia.
2)      Fobia Sosial
Fobia social adalah perasaan takut terhadap hal-hal yang tidak termasuk dalam kriteria agoraphobia atau fobia social seperti takut akan binatang, kilat, sakit, kecelakaan atau kematian. Ketika situasi ketakutan muncul mereka dapat saja mengalami gejala somatic sebagai akibat dari kecemasan. Beberapa penderita tidak mengeluh akan gejala somatic tetapi mengalami ketakutan.
Situasi umum yang dianggap sebagai fobia social berhadapan dengan hal-hal sebagai berikut.
a)      Perkenalan
b)      Menemui seseorang
c)      Menggunakan telepon
d)     Mendapat kunjungan
e)      Diperhatikan ketika melakukan sesuatu
f)       Digoda
g)      Makan bersama kenalan dirumah
h)      Makan bersama keluarga dirumah
i)        Menulis di depan orang lain
j)        Berbicara didepan umum
Sedangkan kriteria diagnosis fobia social antara lain.
a)      Rasa takut yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi social atau kinerja dimana bertemu dengan orang yang tidak dikenal atau kemungkinan diperiksa oleh orang lain. Individu merasa takut bahwa ia akan bertindak dalam cara (atau menunjukan gejala kecemasan) yang akan memalukan atau merendahkan.
b)      Pemaparan dengan situasi social yang ditakuti hamper selalu mencetuskan kecemasan yang dapat berupa serangan panic yang berkaitan dengan situasi atau dipresiposisi oleh situasi.
c)      Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan
d)     Situasi social atau kinerja yang ditakuti akan dihindari atau jika tidak dapat dihindari dihadapi dengan kecemasan atau dalam situasi penderitaan yang akut
e)      Penghindaran, antisipasi fobik, atau penderitaan dalam situasi social atau kinerja secara bermakna menganggu rutinitas normal orang, fungsi pekerjaan (akademik) atau aktivitas social dan hubungan dengan orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas tentang menderita fobia.
f)       Pada individu dibawah 18 tahun, durasi sekurangnya 6 bulan
g)      Rasa takut atau penghindaran bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum, dan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya gangguan cemas perpisahan, gangguan dismorfik tubuh, gangguan perkembangan parbasif, atau gannguan kepribadian skizoid).
3)      Fobia Khusus
Fobia khusus lebih umum daripada fobia social, lebih besar dialami oleh wanita daripada laki-laki. Objek yang ditakuti dalam dalam fobia khusus antara lain binatang, petir, penyakit, dan kematian. Sedangkan kriteria diagnostic untuk fobia spesifik ini yaitu
a)      Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak beralasan, ditunjukan oleh adanya atau antisipasi suatu objek atau situasi tertentu (misalnya, naik pesawat terbang, ketinggian, binatang, mendapat suntikan, melihat darah).
b)      Pemaparan dengan stimulus fobik hamper selalu mencetuskan respons kecemasan segera, yang dapat berupa serangan panic yang berhubungan dengan situasi atau dipredisposisi oleh situasi.
c)      Orang menyadari bahwa rasa takut tersebut berlebihan atau tidak beralasan.
d)     Situasi fobik mungkin dihindari, atau jika tidak dapat dihindari dihadapi dengan kecemasan atau penderitaan yang kuat.
e)      Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau penderitaan dalam situasi yang ditakuti secara bermakna menganggu rutinitas norma orang, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas social atau hubungan dengan orang lain atau terdapat penderitaan yang jelas karena menderita fobia.
f)       Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi sekurang-kurangnya adalah 6 bulan
g)      Kecemasan, serangan panic atau penghindaran fobik berhubungan dengan objek atau situasi spesifik adalah tidak lebih diterangkan oleh gangguan mental lain, seperti, gangguan obsesi-kompulsif (misalnya, takut pada kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang kontaminasi), gangguan stress pascatraumatik (misalnya, menghindar dari stimuli yang berhubungan dengan stressor yang berat), gangguan cemas perpisahan (misalnya, meghindar sekolah), fobia social, gangguan panic dengan agoraphobia atau agoraphobia tanpa riwayat panic.
c.      Gangguan Obsesif-Kompulsif
Melakukan pertimbangan, kesan atau rangsangan (impuls) secara berulang-kali dan dilakukan melalui elaborasi dan seringkali membahayakan. Gannguan ini dapat menyebabkan ketidak-berdayaan karena obsebsi yang pada hakikatnya menghabiskan waktu dan menganggu secara bermakna pada rutinitas normal seseorang terutama gangguan ini meliputi fungsi pekerjaan, aktivitas social, atau hubungan dengan teman dan anggota keluarga.
Suatu dikatakan obsesi adalah adalah pikiran, perasaan, ide, sensasi yang menganggu (intrusif). Sedangkan kompulsif adalah perilaku yang disadari, dibakukan, dan rekuren, seperti misalnya meghitung, memeriksa, atau menghindar, yang bersebab adanya obsesi.
Obsesi meninggalkan kecemasan seseorang, sedangkan tindakan kompulsif menurunkan kecemasan, namun menimbulkan kecemasan baru. Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif umumnya menyadari irasionalitas dari obsesi dan merasakan bahwa obsesi dan kompulsif sebagai ego distronik.
d.       Gangguan stres Pasca-trauma
Gangguan ini terjadi secara berulang, yang disebabkab oleh kecemasan sebagai akibat peristiwa yang mengerikan (katastropik). Gangguan cemas ini terdiri pengalaman tentang trauma melalui mimpi dan pikiran, penghindaran terhadap trauma, dan kesadaran berlebihan yang persisten. Gangguan sangat mungkin terjadi pada mereka yang sendirian, bercerai, janda, mengalami gangguan ekonomis, atau menarik diri secara sosial
Stressor adalah factor penyebab utama dalam perkembangan gangguan stress pasca-traumatik. Tetapi tidak semua orang akan mengalami gangguan stress pasca-traumatik setelah suatu peristiwa traumatic. Walaupun stressor diperlukan, namun stressor tidak cukup untuk menyebabkan gangguan. Klinis stress pasca-traumatik harus mempertimbangkan juga factor biologis individual yang telah ada, factor psikososial sebelumnya, dan peristiwa yang terjadi setelah trauma.

Factor kerentanan yang merupakan predisposisi tampaknya memainkan peranan penting dalam menentukan apakah gangguan akan berkembang menjadi trauma pasca-traumatik, sebagian ditentukan oleh:
1).  Adanya trauma masa kanak-kanak
2). Sifat gangguan kepribadian ambang, paranoid, dependen, atau anti social
3).  System pendukung yang tidak kuat
4). Kerentanan konstitusional genetika pada penyakit psikiatrik
5). Perubahan hidup penuh stress yang baru saja terjadi
6). Persepsi tentang lokus control eksternal, dan
7). Penggunaan Alkohol, Walaupun belum sampai pada taraf ketergantungan.
e.      Gangguan Stres Akut
Pengertian stress ialah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri sebagai akibat adanya penghalang kesukaran, kebimbangan, aral melintang dalam usaha mencapai tujuan sehingga menganggu kesimbangan, bila tidak dapat diatasi dengan baik akan muncul gangguan badan atau jiwa.
Bila stress mengancam perasaan kemampuan dan harga diri seseorang maka reaksinya akan condong berorientasi pada pembelaan Ego (Ego Defence Oriented) dengan tujuan utama melindungi diri terhadap rasa devaluasi diri, meringankan ketegangan serta kecemasan yang menyakitkan.
f.       Gangguan Kecemasan Umum (GAD)
Gangguan kecemasan umum (GAD) ditandai dengan gejala kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan. Serangan ini meliputi sejumlah kejadian atau akivitas (pekerjaan, prestasi sekolah). Individu merasa sulit untuk mengendalikan ketakutannya. Gejala-gejala kecemasan akan dianggap signifikan klinis dimana
1). Tingkat keparahannya abnormal atau berkepanjangan
2). Terjadi dalam keadaan yang penuh tekanan
3). Merusak fungsi fisik, social atau pekerjaan
g.       Gangguan Kecemasan Akibat Kondisi Kesehatan (medis) Umum
Terjadinya gejala kecemasan yang berhubungan dengan kondisi umum sering ditemukan, walaupun insidensi gannguan variasi untuk masing-masing kondisi umum spesifik.
Berbagai macam kondisi medis dapat menyebabkan gejala yang mirip pada gangguan kecemasan antara lain,
1)      Gangguan Neurologis (Neoplasma serebal, Trauma serebal dan sindroma pasca tegar, penyakit serebrovaskular, Pendarahan subarachasid, Migrain, Ensefalitis, Sifilis serebal, Sklerosis multiple, Penyakit Wilson, Penyakit Huntington, Epilepsi).
2)      Kondisi Sistemik (Hipoksia, Penyakit kardiovaskuler, Aritmia jantung, Insifiensi pulmonal, Anemia)
3)      Gangguan Endrokrin (Disfungsi hipofisis, Disfungsi tiroid, Disfungsi paratroid, Disfungsi adrenal, Feokromositoma, Gangguan virilisasi)
4)      Gangguan Peradangan (Lupus eritematosa, Artritis rematoid, Poliarteritis nodosa, Arteritis temporal)
5)      Keadaan Defisiensi (Defisiensi vitamin B12, Pelagra)
6)      Kondisi Lain (Hipoglikemia, Sindroma karsinoid, Keganasan sistemik, Sindroma pra-menstruasi, Penyakit febril dan infeksi kronis, Sindroma pasca ensefalitis, Urema).
7)      Kondisi Toksi (Putus obat dan Alkohol, Ampetamin, Obat simpatometi, Obat vasopressor, Kafein dan putus kafein, Penicilin, Sulfonamide, Kanabis, Air raksa, Arsenik, Fosfor, Organofosfat, Karbon disulfide, Bezene, Introleransi aspirin)
8)      Dan lain-lain

h.      Gangguan Kecemasan Akibat Obat
Obatan-obatan dapat menyebakan kecemasan adalah alcohol, stimulant (perangsang), kafein, kokain, dan obatan-obatan yang dibatasi penggunaannya dan pengawasan dokter ketika tiba-tiba dihentikan (medicastore, diakses 3 januari 2012).
i.      Gangguan Kecemasan yang tidak ditentukan

Macam-Macam Syndrom

Macam-Macam Syndrom


  • Hematidrosis : kondisi langka, dimana seseorang mengeluarkan keringat darah disaat stress
  • Dysania : keadaan dimana seseorang sulit meninggalkan tempat tidurnya saat pagi hari
  • Hypophrenia : perasaan sedih yang timnul tanpa adanya suatu alasan 
  • Lethologica : gangguan psikologis yang mentebabkan seseorang lupa sesaat akan suatu nama/ kata dalam suatu percakapan
  • False Awakening : keadaan dimana kita bermimpi bahwa kita sudah bangun, padahal masih tidur
  • Technophile : sebutan untuk orang yang antusias terhadap teknologi baru
  • Disleksia : kondisi ketidakmampuan belajar seseorang dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis                            
  • Quidnunc : sebutan untuk orang yang selalu ingin tahu gosip terbaru
  • Fregoli Syndrom : delusi dimana seseorang percaya bahwa semua orang yang ditemuinya seharian sebenarnya adalah orang yang sama
  • Delusi : suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, tidak memiliki dasar dalam realitas      
  • Jamias UU : tidak ingat sesuatu yang biasa kamu lihat
  • Parkinson : penyakit degeneratif syarat kesulitab untuk memulai pergerakan dan kekuatan otot
  • Eccedentesiast : seseorang yang menyembunyikan rasa sakit mereka dibalik                              senyumnya 
  • Sleep Paralysis : keadaan ketika kamu terbangun dari tidur dan merasa sadar,tapi tubuh sulit bergerak, secara kaku
  • Quirkyalone : seseorang yang menikamati menjadi jomblo dan tidak mau berpacaran sembarang orang
  • OCD : kecemasan dimana seseorang memiliki ketakutan (obsesi), menuntun melakukan sesuatu berulang
  • Aleksitisma : kesulitan menugungkap perasaan kepda orang lain
  • Asymbolia : istilah untuk suatu kondisi yang menyebabkan orang kebal terhadap rasa sakit
  • Math Anxiety : ketakutan/ kecemasan seseorang terhadap pelajaran matematika
  • Lychnobite : sebutan untuk orang yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari

Macam-macam penyimpangan seksual

Macam-macam penyimpangan seksual

Berikut ini 11 perilaku menyimpang seksual yang patut Kita ketahui : 


1. Ekshibisionisme
Definisinya adalah seseorang mendapatkan kepuasan seksual dengan memamerkan bagian genitalnya sendiri kepada orang asing yang tidak mau melihatnya. Bagi seorang ekshibisionis, kepuasan berasal dari reaksi orang lain, yang secara keliru diduga (oleh si penderita) sebagai ekspresi kepuasan seksual.
Kepuasan seksual diperoleh penderita saat melihat reaksi terperanjat, takut, kagum, jijik, atau menjerit dari orang yang melihatnya. Kemudian hal tersebut digunakan sebagai dasar untuk fantasi masturbasi. Orgasme dicapai dengan melakukan masturbasi pada saat itu juga atau sesaat kemudian.
2. Voyeurisme
Ciri utama voyeurism (di dunia kedokteran dikenal sebagai skopofilia) adalah adanya dorongan yang tidak terkendali untuk secara diam-diam mengintip atau melihat wanita yang sedang telanjang, melepas pakaian, atau melakukan kegiatan seksual.
Penderita biasanya memperoleh kepuasan seksual dari ‘tontonan’ tersebut. Wanita yang diintip biasanya tak dia kenal. Mengintip menjadi cara eksklusif untuk mendapatkan kepuasan seksual. Anehnya, ia sama sekali tidak menginginkan berhubungan seksual dengan wanita yang diintip. Kepuasan orgasme biasanya didapat dengan cara masturbasi.
Uniknya, voyeurism sejati tidak terangsang jika melihat wanita yang tidak berpakaian di hadapannya. Mereka hanya terangsang jika mengintipnya. Dengan mengintip mereka mampu mempertahankan keunggulan seksual tanpa perlu mengalami risiko kegagalan atau penolakan dari pasangan yang nyata.
3. Frotteurisme
Menggosokkan badan atau memeluk orang lain yang tidak mau. Hal seperti itu banyak ditemukan di tempat-tempat di mana kita mau tidak mau berdesak-desakan satu sama lain, contohnya di kereta atau di bis yang penuh sesak.
4. Pedofilia
Istilah yang sering sekali kita dengar. Orang dewasa, terutama pria, yang mencari kontak fisik dan seksual dengan anak-anak prapubertas yang tidak mau berhubungan dengan mereka.
Sekitar dua pertiga korban kelainan ini adalah anak-anak berusia 8 – 11 tahun. Kebanyakan paedofilia menjangkiti pria, namun ada pula kasus wanita berhubungan seks secara berulang dengan anak-anak. Kebanyakan kaum paedofil mengenali korbannya, misalnya saudara, tetangga, atau kenalan. Kaum paedofil dikategorikan dalam tiga golongan yakni di atas 50 tahun, 20-an hingga 30 tahun, dan para remaja. Seremnya lagi, sebagian besar mereka adalah para heteroseksual dan kebanyakan sudah menjadi ayah.
 
5. Sadomasokisme
Sadisme seksual dan masokisme. Sadisme – mengambil nama dari Marquis de Sade (1740-1814) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenikmatan atau rangsangan seksual yang diperoleh dengan menimbulkan nyeri atau menyiksa pasangannya. Semakin sakit, semakin terangsang.
Masokisme – nama pengarang terkenal lain tentang eksploitasi seksual, Leopold von Sacher-Masoch (1836-1895) menggambarkan keinginan untuk mendapatkan nyeri dan kenikmatan seksual dari siksaan atau hinaan (secara fisik atau verbal).
Penderita sadistik mendapatkan kepuasan seksual dari menimbulkan rasa sakit dan/atau hinaan, sedangkan masokistik mendapatkan kepuasan seksual dari menerima rasa sakit dan/atau hinaan. Aktivitas seksual sadomasokistik ditandai oleh teknik yang melibatkan dominasi dan penyerahan ekstrim dan dengan memberi dan menerima siksaan. Sebagian besar penderita adalah wanita. Disebut sadomasokistik karena pelakunya memiliki sisi sadistik dan masokistik dari kepribadian mereka. Tetapi, walaupun banyak yang bertukar peran, masokistik lebih banyak dari sadistik.
6. Fetishisme
Fetishisme adalah ketergantungan pada suatu bagian tubuh atau suatu benda (yang dinamakan fetish) untuk mendapatkan rangsangan dan kepuasan seksual. Penderitanya menjadi terangsang dengan bagian tubuh (misalnya bokong) atau suatu benda (biasanya pakaian dalam) yang bagi sebagian besar orang hanya merupakan stimuli. Benda itu mungkin dapat menjadi dasar fantasi atau membantu percintaan tetapi bukan menjadi pengganti aktivitas seksual yang lebih konvensional. Secara umum fetishist adalah orang yang tidak mampu menikmati seks tanpa adanya sebuah fetish. Fetish mungkin bagian tubuh (seperti bokong, misalnya), benda mati (seperti sepasang sepatu), atau bahan (seperti karet). Pada kasus ekstrim, objek fetish menjadi pengganti pasangan manusia yang nyata.
7. Skatologia telepon
Bisa diartikan sebagai melakukan hubungan telepon yang cabul dengan orang lain yang tidak menginginkannya.


8. Transvestisme
Transvestisme juga dikenal sebagai berpakaian lawan jenis (cross-dressing). Bagi sebagian pria, transvestisme merupakan suatu aktivitas seksual di mana kepuasan emosional dan fisik diperoleh dari menggunakan pakaian wanita. Salah besar jika menganggap transvestisme adalah homoseksual. Sebagian besar adalah heteroseksual dengan kehidupan seks yang cukup konvensional dan banyak yang menikah serta memiliki anak.
Pola pakaian lawan jenis cukup bervariasi. Sebagian transvestist menolak pakaian pria sama sekali dan menggunakan pakaian wanita sepanjang waktu. Sebagian lagi hanya menggunakan pakaian wanita kadang-kadang saja atau sering kali, sedangkan yang lain hanya memilih satu jenis pakaian saja. Sebagian penderita transvestisme memiliki kepribadian ganda –satu pria dan satu wanita– dan berpakaian lawan jenis untuk mengekspresikan kepribadian wanitanya sementara pada dasarnya adalah maskulin.
Biasanya kelainan ini bermula sejak anak-anak atau remaja. Seperangkat pakaian yang disukai dapat menjadi benda yang merangsang nafsu seksualnya. Awalnya dipakai pada saat masturbasi, kemudian saat persetubuhan. Yang dikenakan mula-mula hanya terbatas cross-dressing parsial (hanya mengenakan BH dan celana dalam), lama-kelamaan mengenakan pakaian wanita lengkap, cross-dressing total. Yang terakhir dilakukan ketika si penderita mulai merasa mampu berdikari, sekitar masa remaja sampai dewasa muda. Frekuensi kejadiannya makin lama makin meningkat dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual melalui cara ini dapat berkurang atau bahkan hilang. Walaupun ada kalanya sejumlah kecil transvestit muncul pada usia lebih lanjut, yang menghendaki mengenakan pakaian wanita dan hidup sebagai wanita secara tetap.
Dalam kasus terakhir ini transvestisme berubah menjadi transeksualisme; penderita ingin berganti kelamin, menjadi seperti lawan jenis, dan tidak lagi mendapat kepuasan seksual hanya dengan cross-dressing.
9. Satiriasis
Juga dikenal sebagai Don Juanisme atau adiksi seksual. Kondisi ini adalah ekuivalen pria dari nimfomania, suatu gangguan psikologis di mana pria didominasi oleh keinginan yang tidak henti-hentinya untuk melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan yang berbeda. Kadang-kadang diduga disebabkan oleh narsikisme yang kuat dan perasaan perlunya kontrol dari perasaan inferior melalui keberhasilan seksual. Jenis penyimpangan ini sangat berisiko untuk tertular penyakit kelamin dan HIV/AIDS.
10. Perilaku seksual kompulsif
Adalah pengulangan tindakan erotik tanpa kenikmatan. Kompulsi seksual ini bisa berupa telepon seks yang tanpa akhir, one-night stand (affair singkat), atau masturbasi beberapa kali dalam sehari, penderitanya seringkali mengaku merasa “tidak terkendali” sebelum aktivitas dan merasa bersalah atau malu setelahnya. Apapun kepuasan seksual yang didapatnya, tindakan tersebut adalah dangkal dan hambar.
Pencarian kepuasan seksual yang mereka lakukan bersifat kompulsif, kadang-kadang ritualistik. Mereka merasa tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri selama pencarian, dan setelahnya merasa putus asa, malu, dan membenci diri sendiri. Tetapi satu-satunya cara untuk dapat lolos dari perasaan negatif itu adalah melalui pengulangan pencarian kepuasan seksual yang untuk sementara mematikan atau menumpulkan perasaan malu. Dengan demikian tercipta lingkaran setan yang tidak ada hentinya.
11. Incest
Hubungan seksual antara kerabat dekat di mana perkawinan di antara mereka ditentang oleh hukum. Incest merupakan tabu sosial yang besar, bahkan bisa merusak keturunan.

Macam Macam Phobia

MACAM MACAM PHOBIA

Di dunia ini terdapat berbagai macam orang dengan berbagai jenis emosi dan sifat
berbeda orang tetunya akan berbeda pula karakter yang dy miliki
tentunya begitu juga degan tingkat ketakutan seseorang terhadap sesuatu


    Takut Air – Hydrophobia
    Takut Agama – Theologicophobia
    Takut Alat Kelamin – Kolpophobia
    Takut Aliran Udara – Aerophobia
    Takut Alkohol – Methyphobia
    Takut Alkohol – Potophobia
    Takut Amnesia – Amnesiphobia
    Takut Anggur – Oenophobia
    Takut Angin – Ancraophobia
    Takut Angka – Arithmophobia
    Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia
    Takut Angka 8 – Octophobia
    Takut Anjing – Cynophobia
    Takut Anjing Laut – Lutraphobia
    Takut Anus – Rectophobia
    Takut Api – Arsonphobia
    Takut Api – Pyrophobia
    Takut Awan – Nephophobia
    Takut Ayam – Alektorophobia
    Takut Ayan – Hylephobia
    Takut Badut – Coulrophobia
    Takut Bahan Kimia – Chemophobia
    Takut Bangunan Tinggi – Batophobia
    Takut Banjir – Antlophobia
    Takut Bapak Tiri – Vitricophobia
    Takut Batu Nisan – Placophobia
    Takut Bau Badan – Bromidrosiphobia
    Takut Bau Bauan – Olfactophobia
    Takut Bau Busuk – Autodysomophobia
    Takut Bawa Mobil – Amaxophobia
    Takut Bawang Putih – Alliumphobia
    Takut Bayangan – Sciaphobia
    Takut Bebas – Eleutherophobia
    Takut Belanda – Dutchphobia
    Takut Benang – Linonophobia
    Takut Benda di Sebelah Kanan – Dextrophobia
    Takut Benda di Sebelah Kiri – Levophobia
    Takut Berantakan – Ataxophobia
    Takut Berbicara – Laliophobia
    Takut Bercinta – Malaxophobia
    Takut Bercinta – Sarmassophobia
    Takut Berdosa – Hamartophobia
    Takut Berfikir – Phronemophobia
    Takut Berita Baik – Euphobia
    Takut Berjalan – Stasibasiphobia
    Takut Berjanji – Enissophobia
    Takut Berkhotbah – Homilophobia
    Takut Berlarut – Apeirophobia
    Takut Bersenggama – Coitophobia
    Takut Bertanggung Jawab – Hypegiaphobia
    Takut Binatang – Zoophobia
    Takut Binatang Liar – Agrizoophobia
    Takut Binatang Melata – Herpetophobia
    Takut Bintang – Astrophobia
    Takut Bintang – Siderophobia
    Takut Bintang Berekor – Cometophobia
    Takut Bom Atom – Atomosophobia
    Takut Boneka – Pediophobia
    Takut Boneka Bersuara Perut – Automatonophobia
    Takut Bosan – Xerophobia
    Takut Botak – Phalacrophobia
    Takut Buang Air Besar – Rhypophobia
    Takut Buku – Bibliophobia
    Takut Bulan – Selenophobia
    Takut Bulu Ayam – Pteronophobia
    Takut Bunga – Anthophobia
    Takut Bunga Es – Pagophobia
    Takut Bungkuk – Kyphophobia
    Takut Burung – Ornithophobia
    Takut Buta – Scotomaphobia
    Takut Cabut Gigi – Odontophobia
    Takut Cacing – Helminthophobia
    Takut Cacing – Scoleciphobia
    Takut Cacing Pita – Taeniophobia
    Takut Cacing Pita Babi – Trichinophobia
    Takut Cahaya – Photophobia
    Takut Cahaya dari Utara – Auroraphobia
    Takut Caplak – Phthiriophobia
    Takut Cemburu – Zelophobia
    Takut Cermin – Catoptrophobia
    Takut Cina – Sinophobia
    Takut Corak Baru – Cainophobia
    Takut Daerah Perbatasan – Claustrophobia
    Takut Daging – Carnophobia
    Takut Dagu – Geniophobia
    Takut Danau – Limnophobia
    Takut Darah – Hemaphobia
    Takut Debu – Amathophobia
    Takut Debu – Koniophobia
    Takut Demam – Febriphobia
    Takut Demam – Fibriophobia
    Takut Demo – Daemonophobia
    Takut dengan Seks – Erotophobia
    Takut Dewa – Zeusophobia
    Takut Di dalam Rumah – Oikophobia
    Takut di Ejek – Katagelophobia
    Takut di Hipnotis – Hynophobia
    Takut Di pandang – Opthalmophobia
    Takut Diabaikan – Athazagoraphobia
    Takut Dibatasi – Merinthophobia
    Takut Dibenci – Melophobia
    Takut Dicekik – Pnigophobia
    Takut Dicuri – Cleptophobia
    Takut Dihukum – Mastigophobia
    Takut Dihukum Berat – Rhabdophobia
    Takut Dikubur Sendirian – Taphephobia
    Takut Diluar Ruangan – Spacephobia
    Takut Dingin – Cheimaphobia
    Takut Dingin – Psychrophobia
    Takut Dinilai Negatif – Socialphobia
    Takut Diracun – Toxicophobia
    Takut Dirampok – Harpaxophobia
    Takut Disentuh – Aphenphosmphobia
    Takut Disentuh – Chiraptophobia
    Takut Disentuh – Haphephobia
    Takut Disuntik – Trypanophobia
    Takut Ditatap – Scopophobia
    Takut Ditertawakan – Catagelophobia
    Takut Ditinggal Sendiri – Eremophobia
    Takut Dokter Gigi – Dentophobia
    Takut Dubur – Proctophobia
    Takut Duduk – Cathisophobia
    Takut Duduk – Taasophobia
    Takut Duduk di Bawah – Kathisophobia
    Takut Emas – Aurophobia
    Takut Es Batu – Cryophobia
    Takut Fenomena Kosmis – Kosmikophobia
    Takut Filosofi – Philosophobia
    Takut Gagal – Atychiphobia
    Takut Gagap – Psellismophobia
    Takut Gatal – Acarophobia
    Takut Gatal – Pellagrophobia
    Takut Gedung Pertunjukan – Theatrophobia
    Takut Gelap – Achluophobia
    Takut Gelap – Lygophobia
    Takut Gelas – Hyelophobia
    Takut Gelombang – Kymophobia
    Takut Gembira – Cherophobia
    Takut Gerakan – Kinetophobia
    Takut Gereja – Ecclesiophobia
    Takut Getaran – Tremophobia
    Takut Gravitasi – Barophobia
    Takut Guntur – Ceraunophobia
    Takut Halloween – Samhainophobia
    Takut Hamil – Tocophobia
    Takut Hantu – Bogyphobia
    Takut Hantu – Phasmophobia
    Takut Hantu – Spectrophobia
    Takut Hujan – Ombrophobia
    Takut Hujan – Pluviophobia
    Takut Hukum – Dikephobia
    Takut Hukuman – Poinephobia
    Takut Hutan – Hylophobia
    Takut Hutan – Xylophobia
    Takut Hutan di Malam Hari – Nyctophobia
    Takut Ibu Tiri – Novercaphobia
    Takut Ide – Ideophobia
    Takut Ide Baru – Cenophobia
    Takut Ikan – Ichthyophobia
    Takut Inggris – Anglophobia
    Takut Insektisida – Entomophobia
    Takut Istilah Latin – Hellenologophobia
    Takut Jadi Gila – Lysssophobia
    Takut Jadi Homoseks – Homophobia
    Takut Jahudi – Judeophobia
    Takut Jalan – Ambulophobia,
    Takut Jamur – Mycophobia
    Takut Jarum – Aichmophobia
    Takut Jatuh – Basiphobia
    Takut Jatuh Cinta – Philophobia
    Takut Jelek – Cacophobia
    Takut Jembatan Penyeberangan – Gephydrophobia
    Takut Jenggot – Pogonophobia
    Takut Jenis Kelamin Berbeda – Heterophobia
    Takut Jepang – Japanophobia
    Takut Jerman – Germanophobia
    Takut Jerman – Teutophobia
    Takut Jomblo – Anuptaphobia
    Takut Jum’at ke 13 – Paraskavedekatriaphobia
    Takut Kabut – Homichlophobia
    Takut Kacang – Arachibutyrophobia
    Takut Kaget – Hormephobia
    Takut Kain Lap – Vestiphobia
    Takut Kain Satin – Satanophobia
    Takut Kalah – Kakorrhaphiophobia
    Takut Kanker – Carcinophobia
    Takut Kanker – Cancerophobia
    Takut Kata Kata – Logophobia
    Takut Kata Kata – Verbophobia
    Takut Kata Panjang – Hippopotomonstroses quippedaliophobia
    Takut Kata yang Panjang – Sesquipedalophobia
    Takut Katak – Ranidaphobia
    Takut Kaya – Plutophobia
    Takut Ke Sekolah – Didaskaleinophobia
    Takut Kecelakaan – Dystychiphobia
    Takut Kedalaman – Bathophobia
    Takut Kedokter – Iatrophobia
    Takut Kegelapan – Myctophobia
    Takut Kegelapan – Scotophobia
    Takut Kejatuhan Benda – Atephobia
    Takut Kekacauan – Demophobia
    Takut Kelahiran – Parturiphobia
    Takut Kelainan Bentuk – Dysmorphophobia
    Takut Kelamin Wanita – Eurotophobia
    Takut Kemajuan – Prosophobia
    Takut Kembali ke Rumah – Nostophobia
    Takut Kembung – Anginophobia
    Takut Kencing – Urophobia
    Takut Keramaian – Agoraphobia
    Takut Kerang-Kerangan – Ostraconophobia
    Takut Kereta Api – Diderodromophobia
    Takut Keriput – Rhytiphobia
    Takut Kerja Berlebihan – Ponophobia
    Takut Kertas – Papyrophobia
    Takut Kesakitan – Agliophobia
    Takut Ketinggian – Altophobia
    Takut Ketinggian – Hypsiphobia
    Takut Ketularan – Tapinophobia
    Takut Keturunan – Patroiophobia
    Takut Kezaliman – Tyrannophobia
    Takut Kilat – Brontophobia
    Takut Kodok – Bufonophobia
    Takut Komputer – Cyberphobia
    Takut Komputer – Logizomechanophobia
    Takut Kotor – Automysophobia
    Takut Kotoran – Myxophobia
    Takut Kriminal – Peccatophobia
    Takut Kristal – Crystallophobia
    Takut Kuburan – Coimetrophobia
    Takut Kucing – Ailurophobia
    Takut Kucing – Elurophobia
    Takut Kucing – Felinophobia
    Takut Kuda – Equinophobia
    Takut Kuda – Hippophobia
    Takut Kulit Binatang – Doraphobia
    Takut Kuman – Spermatophobia
    Takut Kunci – Chronomentrophobia
    Takut Kutu – Pediculophobia
    Takut Laba Laba – Arachnophobia
    Takut Laki Laki – Androphobia
    Takut Laki Laki – Arrhenophobia
    Takut Lampu Sorot – Selaphobia
    Takut Laut – Thalassophobia
    Takut Lawan Jenis – Sexophobia
    Takut Lebah – Apiphobia
    Takut Lecet – Amychophobia
    Takut Lelah – Kopophobia
    Takut Lembab – Hygrophobia
    Takut Lengket di Langit Mulut – Arachibutyrophobia
    Takut Listrik – Enochlophobia
    Takut Logam – Metallophobia
    Takut Lompat – Catapedaphobia
    Takut Luka – Dematophobia
    Takut Luka – Traumatophobia
    Takut Lumpuh – Poliosophobia
    Takut Lumpur – Blennophobia
    Takut Lutut – Genuphobia
    Takut Mabuk Udara – Aeronausiphobia
    Takut Makan – Phagophobia
    Takut Makan – Sitiophobia
    Takut Makanan – Cibophobia
    Takut Makanan – Sitophobia
    Takut Mal Praktek – Ergasiophobia
    Takut Malam – Noctiphobia
    Takut Maling – Scelerophobia
    Takut Mandek – Ankylophobia
    Takut Mandi – Ablutophobia
    Takut Marah – Angrophobia
    Takut Masak – Mageirocophobia
    Takut Mata Kabur – Diplophobia
    Takut Mata Mata – Ommatophobia
    Takut Matahari – Heliophobia
    Takut Matahari – Phengophobia
    Takut Mati – Necrophobia
    Takut Mati – Thantophobia
    Takut Melahirkan – Lockiophobia
    Takut Melahirkan – Maieusiophobia
    Takut Melarat – Peniaphobi
    Takut Melihat Massa – Ochlophobia
    Takut Membelakangi – Dishabiliophobia
    Takut Membuat Keputusan – Decidophobia
    Takut Membuat Perubahan – Tropophobia
    Takut Membuka Satu Mata – Optophobia
    Takut Membusuk – Seplophobia
    Takut Menari – Chorophobia
    Takut Mencium – Philemaphobia
    Takut Mendengar Kata Tertentu – Onomatophobia
    Takut Menderita – Panthophobia
    Takut Menganggur – Domatophobia
    Takut Mengingat – Mnemophobia
    Takut Menikah – Gamophobia
    Takut Menjadi Sakit – Nosemaphobia
    Takut Menstruasi – Monophobia
    Takut Menua – Gerascophobia
    Takut Menulis di Papan – Scriptophobia
    Takut Menunggu Lama – Macrophobia
    Takut Menyeberang – Agyrophobia
    Takut Menyeberang Jalan – Dromophobia
    Takut Merasa Nyaman – Hedonophobia
    Takut Mertua – Pentheraphobia
    Takut Mertua – Soceraphobia
    Takut Mesin – Mechanophobia
    Takut Meteor – Meterorophobia
    Takut Mikroba – Bacillophobia
    Takut Mikroba – Microbiophobia
    Takut Milik – Orthophobia
    Takut Mimisan – Epistaxiophobia
    Takut Mimpi – Oneirophobia
    Takut Mimpi Basah – Oneirogmophobia
    Takut Minum Obat – Pharmacophobia
    Takut Minuman – Dipsophobia
    Takut Mitos – Mythophobia
    Takut Mobil – Motorphobia
    Takut Monster – Teratophobia
    Takut Mukanya Merah – Ereuthophobia
    Takut Mulut Kejang – Tetanophobia
    Takut Muntahan – Emetophobia
    Takut Naik Mobil – Ochophobia
    Takut Naik Pesawat – Aerophobia
    Takut Naik Pesawat – Aviophobia
    Takut Nama Nama – Namatophobia
    Takut Neraka – Hadephobia
    Takut Neraka – Stigiophobia
    Takut Ngaca – Eisoptrophobia
    Takut Ngaceng – Ithypallophobia
    Takut Ngebut – Tachophobia
    Takut Ngengat – Mottophobia
    Takut Noda – Rupophobia
    Takut Nomer – Numerophobia
    Takut Nyeri – Algophobia
    Takut Nyeri – Odynephobia
    Takut Obat Baru – Neopharmaphobia
    Takut Ombak – Cymophobia
    Takut Operasi – Tomophobia
    Takut Orang Asing – Xenophobia
    Takut Orang Asing – Xenophobia
    Takut Orang Botak – Peladophobia
    Takut Orang Buntung – Apotemnophobia
    Takut Orang Suci – Hagiophobia
    Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia
    Takut Panas – Thermophobia
    Takut Parasit – Parasitophobia
    Takut Paus – Papaphobia
    Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia
    Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia
    Takut Peluru – Ballistophobia
    Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia
    Takut Pemerkosa – Virginitiphobia
    Takut Pendapat – Allodoxaphobia
    Takut Pendeta – Hierophobia
    Takut Pengemis – Hobophobia
    Takut Pengetahuan – Epistemphobia
    Takut Pengetahuan – Gnosiophobia
    Takut Penis – Phallophobia
    Takut Penis Berdiri – Medorthophobia
    Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia
    Takut Penyakit – Pathophobia
    Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia
    Takut Peralatan Listrik – Electrophobia
    Takut Perancis – Francophobia
    Takut Perjalanan – Hodophobia
    Takut Perkara Hukum – Liticaphobia
    Takut Perubahan – Metathesiophobia
    Takut Petir – Astrapophobia
    Takut Pikiran – Psychophobia
    Takut Pin – Balenephobia
    Takut Pin – Enetophobia
    Takut Pingsan – Ashenophobia
    Takut Pohon – Dendrophobia
    Takut Politikus – Politicophobia
    Takut Pria – Hominophobia
    Takut Puisi – Mertophobia
    Takut Pusaran Air – Dinophobia
    Takut Rabies – Hydrophobophobia
    Takut Rabies – Kynophobia
    Takut Racun – Iophobia
    Takut Racun – Toxiphobi
    Takut Rambut – Chaetophobia
    Takut Rambut – Trichopathophobia
    Takut Rasa – Geumaphobia
    Takut Rayap – Isopterophobia
    Takut Reptil – Batrachophobia
    Takut Reptil – Herpetophobia
    Takut Ruang Kosong – Cenophobia
    Takut Ruangan – Koinoniphobia
    Takut Ruangan Kosong – Kenophobia
    Takut Rumah – Ecophobia
    Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia
    Takut Rusia – Russophobia
    Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia
    Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia
    Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia
    Takut Sakit Jantung – Cardiophobia
    Takut Sakit Jiwa – Dementophobia
    Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia
    Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia
    Takut Sakit Kolera – Cholerophobia
    Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia
    Takut Sakit Kusta – Leprophobia
    Takut Sakit Otak – Meningitiophobia
    Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia
    Takut Sakit Syphillis – Luiphobia
    Takut Salib – Staurophobia
    Takut Salju – Chionophobia
    Takut Sama Gadis – Parthenophobia
    Takut Sapi Jantan – Taurophobia
    Takut Saudara – Syngenesophobia
    Takut Sayuran – Lachanophobia
    Takut Segala Sesuatu – Polyphobia
    Takut Segalanya – Panophobia
    Takut Sekitar Rumah – Eicophobia
    Takut Sekitar Rumah – Oikophobia
    Takut Sekolah – Scoionophobia
    Takut Seks – Genophobia
    Takut Semangat – Pneumatiphobia
    Takut Semut – Myrmecophobia
    Takut Sendiri – Isolophobia
    Takut Sendirian – Autophobia
    Takut Sendirian – Monophobia
    Takut Senjata Api – Hoplophobia
    Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia
    Takut Sepeda – Cyclophobia
    Takut Serangga – Epistaxiophobia
    Takut Serangga – Insectophobia
    Takut Seruling – Aulophobia
    Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia
    Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia
    Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia
    Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia
    Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia
    Takut Silau – Photoaugliaphobia
    Takut Simbol – Symbolophobia
    Takut Simetris – Symmetrophobia
    Takut Sinar X – Radiophobia
    Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia
    Takut Skabies – Scabiophobia
    Takut Suara – Acousticophobia
    Takut Suara Keras – Ligyrophobia
    Takut Suara Telpon – Phonophobia
    Takut Subuh – Eosophobia
    Takut Sungai – Potamophobia
    Takut Surga – Ouranophobia
    Takut Surga – Uranophobia
    Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia
    Takut Tabuhan – Spheksophobia
    Takut Tai – Coprophobia
    Takut Takut Anak Anak – Pedophobia
    Takut Tali – Cnidophobia
    Takut Tambah Berat – Obesophobia
    Takut Tambah Berat – Pocrescophobia
    Takut Tanaman – Batonophobia
    Takut Tangga – Climacophobia
    Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia
    Takut Tantangan – Heresyphobia
    Takut Tawon – Melissophobia
    Takut TBC – Phthisiophobia
    Takut TBC – Tuberculophobia
    Takut Tebing – Cremnophobia
    Takut Teknologi – Technophobia
    Takut Tekstur Tertentu – Textophobia
    Takut Telanjang – Gymnophobia
    Takut Telanjang – Nudophobia
    Takut Telpon – Telephophobia
    Takut Tempat Sempit – Stenophobia
    Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia
    Takut Tempat Tertentu – Topophobia
    Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia
    Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia
    Takut Terbahak – Geliophobia
    Takut Terbang – Pteromerhanophobia
    Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia
    Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia
    Takut Terkunci – Cleisiophobia
    Takut Tidak Sempurna – Atelophobia
    Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia
    Takut Tidur – Clinophobia
    Takut Tidur – Somniphobia
    Takut Tikus – Murophobia
    Takut Tikus – Suriphobia
    Takut Tikus Besar – Zemmiphobia
    Takut Tornado – Lilapsophobia
    Takut Tuhan – Theophobia
    Takut Tulisan Tangan – Graphophobia
    Takut Tuma – Verminophobia
    Takut Uang – Chrematophobia
    Takut Ujian – Tertaphobia
    Takut Ular – Ophidiophobia
    Takut Ular – Snakephobia
    Takut Upacara Seremonial – Teleophobia
    Takut Vaksinasi – Vaccinophobia
    Takut Vertigo – Illyngophobia
    Takut Waktu – Chronophobia
    Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia
    Takut Wanita – Gynephobia
    Takut Wanita Cantik – Caligynephobia
    Takut Wanita Cantik – Venustraphobia
    Takut Wanita Sihir – Vitricophobia
    Takut Warga – Anthropophobia
    Takut Warna – Chromatophobia
    Takut Warna Hitam – Melanophobia
    Takut Warna Kuning – Xanthophobia
    Takut Warna Putih – Leukophobia
    Takut Warna Ungu – Porphyrophobia
    Takut Wayang – Pupaphobia